Thursday, November 18, 2010

Jangan Anggap Enteng ‘Tawa’

Sering kali tawa dilekatkan dengan situasi yang tidak serius. Situasi yang tidak serius, sering kali, dilabeli sebagai situasi yang kurang ‘berkelas’. Tentu Anda pernah lihat di dalam film-film Eropa jaman dulu, para bangsawan jarang sekali tertawa di depan umum. Jika terjadi sesuatu yang lucu, paling banter mereka hanya akan menunjukkan senyum dikulum, atau tawa manis yang ditunjukkan oleh bibir melengkung ke atas, disertai suara tawa rendah dan merdu yang ‘nggak orisinil banget’. Tawa lepas, terbahak-bahak, hanya untuk golongan rendahan!

Mungkin karena kecapaian menahan tawa, akirnya raja-raja sering digambarkan memanggil joker, badut-badut dan teman-teman entertainer-nya secara khusus untuk menghibur dan memancing tawa. Hahaha… . Mohon maaf, yang ini masih asumsi, perlu penyelidikan lebih lanjut untuk memastikannya. Barangkali akan saya tulis dalam artikel lain berikutnya.
Yang jelas, orang-orang itu terlalu menganggap enteng ‘tawa’. Banyak warga negara kelas rendah bisa survive alias bertahan hidup dalam kesempitan, hanya karena rajin tertawa. Termasuk bahkan, mentertawakan kemalangannya sendiri!

Hmm…, lalu bagaimana mungkin semua itu bisa terjadi?
Begini penjelasannya. Saat kita tertawa, banyak bagian tubuh yang ikut bereaksi. Yang jelas terlihat, ekspresi wajah berubah karena otot-otot muka berkontraksi, kemudian kita juga mengeluarkan suara. Yang jarang kita perhatikan ketika tertawa, ternyata otot lengan, kaki, dan tubuh bagian atas juga bergerak-gerak. Pola pernafasan pun menyesuaikan dengan letupan haha-hihi tawa kita. Efek yang langsung kita rasakan adalah tubuh menjadi santai, dan muncullah rasa bahagia. Tindakan ini jelas berpengaruh untuk kesehatan Anda secara keseluruhan. Jiwa dan raga.

Tertawa itu menyehatkan, sebagaimana pernyataan dari Lee Berk, seorang Associate Professor dari University School of Medicine, California, “Perubahan yang terjadi dalam tubuh saat Anda tertawa dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam menghadapi tekanan dan melawan penyakit”.
Orang yang terkena stres biasanya memiliki level hormon cortical yang sangat tinggi. Nah, menurut sebuah penelitian, tawa dapat menurunkan level cortical tersebut. Jadilah, tawa menjadi penghilang stres yang alami, murah, dan meriah.

Selain mengurangi stres, tawa juga bisa menjadi latihan olahraga yang sama sekali tidak Anda sadari. Sebuah penelitian memperkirakan bahwa, tertawa 100 kali sama sehatnya dengan 15 menit bersepeda! Dikatakan bahwa dengan tertawa, tekanan darah berkurang, dan peredaran darah lebih lancar. Bukan hanya itu, tawa ternyata juga memberikan latihan peregangan bagi sekat rongga badan, perut, pernafasan, kaki dan punggung. Sekarang Anda mengerti bukan, mengapa kita seringkali merasa lelah setelah tawa yang seru, lama, dan panjang… .

‘Mengendarai Tawa’
Nah, dengan sederet manfaat di atas, kita jelas-jelas tak bisa lagi menganggap enteng kekuatan dari tawa. Selain kesehatan beres, urusan pergaulan pun lancarrr… . Karena, tawa terbukti dapat mencairkan suasana yang kaku. Tawa, menurut Robert Provine, Ph.D dari Universitas Maryland, Baltimore, bahkan merupakan sebuah pesan yang kita kirim kepada orang lain. Artinya, ketika kita tertawa, sebenarnya kita juga sedang mengkomunikasikan sesuatu.
Untuk tidak mensia-siakan kekuatan dari tawa, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk ‘mengendarai tawa’:

  • Ketika berkenalan dengan orang baru, katakan sesuatu yang lucu (tunda dulu untuk mengatakan hal yang konyol).
  • Belajarlah tertawa lepas dan rasakan kenikmatannya.
  • Karena tertawa bersifat menular, gunakan untuk menghibur teman yang sedang murung. Anda bisa mulai dengan menceritakan pengalaman konyol atau cerita konyol Anda sendiri. Mau tak mau dia pasti akan menertawakan Anda.
  • Mulailah presentasi dengan menceritakan anekdot atau cerita lucu.
  • Kebahagiaan selalu dicari, kebahagiaan juga dapat diciptakan. Mulailah menciptakan kebahagiaan dengan mengelilingi diri dengan orang-orang lucu yang dapat memicu tawa sepanjang hari.
  • Perhatikan tingkah laku binatang dan anak kecil. Selalu saja ada tingkah laku mereka yang bisa ditertawakan.
  • Tonton film-film komedi atau acara lucu-lucuan.
  • Baca cerita-cerita lucu dan konyol, 
Lama kelamaan, Anda pasti akan mahir tertawa atau bahkan menciptakan tawa. Jika kemampuan ini dipupuk, tak hanya kesehatan jiwa raga yang Anda peroleh. Mungkin Anda bahkan akan lebih hebat dari Thukul Arwana dan Olga Saputra dalam ‘mengendarai tawa’ dan menghasilkan timbunan rupiah.
Terakhir, percayalah bahwa tertawa juga akan membuat Anda lebih optimis dalam menghadapi dan menyelesaikan segala masalah. Jadi, tertawalah sesering mungkin. Hahahaha… .
-titi sudira-

dikutip dari : 
http://infopsikologi.com/2009/02/jangan-anggap-enteng-%E2%80%98tawa%E2%80%99/

0 komentar:

Post a Comment

Apa yang anda pikirkan?? Hihihi